TfO5BSY0GpGpGfOoTUM8GpM7BA==
  • stesihyaulumiddin@gmai.com
  • 0815-1109-5694
  • Jl. Kresek Gandaria, Tamiang, Kec. Gn. Kaler, Tangerang, Banten 15620

Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Tengah Gejolak Unjuk Rasa (25 Agustus – 1 September 2025)

Gambar Ilustrasi IA


Tangerang, 2 September 2025 — Periode 25 Agustus hingga 1 September 2025 diwarnai oleh gelombang unjuk rasa nasional yang dipicu oleh protes atas tunjangan besar anggota DPR, ketidakadilan ekonomi, dan tragedi tewasnya seorang ojek online, Affan Kurniawan. Kondisi ini menimbulkan tekanan signifikan terhadap stabilitas pasar dan iklim investasi. Namun demikian, sektor ekonomi syariah menunjukkan ketangguhan dan kontribusi positif yang patut dicermati.

1. Ulasan Singkat Situasi Ekonomi Makro

Demonstrasi besar-besaran mengakibatkan anjloknya pasar saham dan pelemahan rupiah. IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 3% pada 1 September, sementara Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valas untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, serta meluncurkan paket insentif ekonomi untuk mencegah dampak lebih lanjut (ReutersFinancial TimesWikipedia).

Pemerintah dan regulator turut menegaskan bahwa fondasi ekonomi dalam kondisi kokoh. Pertumbuhan GDP kuartal kedua mencapai 5,12% YoY, sementara kepercayaan investor mulai pulih seiring upaya stabilisasi pasar (Reuters).

2. Momentum Penguatan Ekonomi Syariah (Eksyar)

Di tengah situasi gejolak, ekonomi syariah justru menunjukkan dinamika positif dan berpotensi menjadi tonggak pertumbuhan baru:

  • Festival Ekonomi Syariah (FESyar) KTI 2025 di Pontianak, Kalimantan Barat (29 Agustus – 1 September) menjadi momentum strategis. Festival ini mempererat sinergi komunitas, pesantren, dan UMKM, menghasilkan transaksi produk halal dari 22 provinsi, fasilitas pembiayaan syariah sebesar Rp 15,8 miliar, pembentukan 16 Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat, serta 2.240 sertifikasi halal bagi pelaku UMKM (Antara News).

  • Di Banyumas, Jawa Tengah, pada 30 Agustus, diselenggarakan Semarak Festival Ekonomi Syariah (Selaras) 2025. Diprakarsai oleh BI Purwokerto dengan dukungan pemda, acara ini memperluas ekosistem halal melalui seminar, pameran, business matching, hingga kampanye produk halal (Antara News).

  • Pada 29–31 Agustus, di ICE BSD City, Muslim LifeFest 2025 menampilkan lebih dari 230 merek halal. KNEKS menjadikan acara ini sebagai titik pertemuan penting dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah nasional (TvOne News).

  • OJK juga memperkuat fondasi pasar modal syariah dengan memperketat regulasi—misalnya menurunkan rasio utang maksimal dalam daftar efek syariah, serta memperbanyak kolaborasi lintas lembaga untuk memperkuat edukasi dan produk keuangan syariah (liputan6.com).

3. Tren Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia pada tahun 2025 berada di kisaran 4,8% hingga 5,6%, didukung oleh pertumbuhan pembiayaan syariah dan keuangan halal yang inklusif (Investing.com IndonesiaKontan Nasional). Selain itu, data OJK per kuartal awal 2025 menunjukkan:

  • AUM reksa dana syariah tumbuh 23,42% menjadi Rp 54,94 triliun,

  • Pembiayaan perbankan syariah meningkat 7,42%,

  • Kontribusi asuransi syariah naik 8,13%, dan

  • Piutang pembiayaan syariah tumbuh 9,52% (Iru OJK).

4. Simpulan Perspektif Akademik

Meskipun gelombang demonstrasi yang terjadi antara 25 Agustus hingga 1 September 2025 menimbulkan tekanan signifikan terhadap kestabilan ekonomi makro dan investasi, kondisi ini sekaligus membuka peluang bagi penguatan ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan alternatif yang resilient dan inklusif. Momentum event seperti FESyar, Selaras, dan Muslim LifeFest memperlihatkan ketertarikan dan dukungan masyarakat terhadap pengembangan ekonomi syariah yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berbasis nilai-nilai inklusif.

Sebagai penggerak masa depan, kampus dapat mengambil peran lebih aktif melalui:

  • Penelitian interdisipliner: Meneliti dampak sosial-ekonomi dari penguatan ekonomi syariah pasca-gejolak politik.

  • Kolaborasi dengan regulator dan komunitas: Mengembangkan model literasi syariah dan entrepreneurship berbasis pesantren dan UMKM.

  • Penguatan kurikulum: Menyisipkan modul ekonomi syariah dan ekonomi inklusif dalam program akademik.

Penulis: Artificial Intelligence ChatGPT
SumberReuterswsj.comReuters

0 Komentar

Popup Image